Dari kesembilan strategi gila dan
beberapa dirahasiakan tadi, saya tertarik dengan Rainbow Project yang
dilakukan oleh Amerika Serikat pada Perang Dunia ke II (Dua) lebih terpatnya oleh Albert Einstein.
Karena ada hubungannya dengan misteri segitiga bermuda. Nah, sekarang
saya akan bahas lebih rinci mengenai Rainbow Project tersebut.
Menurut
teori “Unified Field/penyatuan medan” Albert Einstein, mengatakan bahwa dalam
perhitungan-perhitungan ilmiah, manusia tidak hanya berurusan dengan tinggi,
lebar dan panjang; melainkan juga dengan satu dimensi lain, yaitu waktu. Sebuah
teori Einstein menyatakan bahwa konsep ruang waktu dan energi materi bukanlah
dua kesatuan yang terpisah sama sekali. Keduanya bisa terjalin dalam keadaan
tertentu. Dan kalau itu benar-benar terjadi, tidaklah mustahil benda bisa
muncul dan lenyap secara mendadak, seakan-seakan mengalami proses
dematerialisasi. Di mana proses pelenyapan pesawat terbang, kapal dan lainnya
di Segitiga Bermuda tidak lain karena peristiwa ini.
Pandangan teori “Unified Field” kemudian
disamakan dengan peristiwa segitiga bermuda. Dengan kata lain, kita pasti akan
dapat membuat sebuah alat yang diinginkan oleh para penghayal yaitu “mesin
waktu”.
Sekarang
marilah kita mencoba mengikuti eksperimen Philadelphia. Secara tak sengaja
Angkatan Laut Amerika Serikat menemukan praktek penyatuan medan ini ketika
mengadakan percobaan rahasia di sebuah kapal penghancur USS Eldridge pada musim
gugur tahun 1943 (ketika masih Perang Dunia II) di Philadelphia.
Tujuan
intinya adalah menyelidiki pengaruh medan magnetik terhadap kapal laut dan
seisinya. Dua buah generator, yang satu menghasilkan pulsa magnetik dan yang
satu tidak dihidupkan bersama-sama sehingga tercipta medan magnetik diatas dan
disekeliling kapal. Hasilnya memang mengejutkan dan memang sangat penting,
meskipun menimbulkan akibat buruk pada awak kapalnya.
Ketiga
eksperimen mulai dijalankan, tampak suatu sinar kehijauan samar-samar. Perlu
diketahui, bahwa laporan dari orang yang selamat dari Segitiga Bermuda,
mengatakan menyaksikan kabut kehijauan.
Peristiwa
selanjutnya yang terjadi ialah seluruh kapal kemudian terselimuti kabut hujau
dan akhirnya kapal bersama awaknya menghilang dari pandangan pengamat dan hanya
garis permukaan laut yang kelihatan.
Kapal
itu tampak dan menghilang lagi, tampak dan menghilang lagi. Diteleportasi dari
Philadelphia, Pennsylvania, ke wilayah Norfolk, Virginia. Jadi percobaan itu
dapat dikatakan sesuai dengan teori Unified Field.
Menurut
seorang bekas awak kapal perusak itu, percobaan berhasil baik di lautan. Mereka
telah berhasil menciptakan “ruang waktu” berbentuk spiral. Ruang waktu itu
mempunyai radius sampai seratus yard atau 91 meter dari pusat pancaran
magnetik, yang artinya setiap benda, manusia bila berada dalam radius ituakan
lenyap dari pandangan, tetapi masih mungkin dapat diraba. Ketika kapal itu
lenyap dari pemandangan, hanya lekukan kapal pada permukaan air yang tertindih
kapal itu yang kelihatan. Semakin diperkuat gaya medan magnetik, mengakibatkan
manusiapun turut lenyap, dan untuk dapat diketemukan, harus dengan jalan
rabaan. Mereka baru tampak kembali setelah keluar dari medan magnetik itu.
Istilah pelenyapan itu oleh mereka disebut “sedang mencair”.
Memang
percobaan itu kelihatan berhasil, tetapi memerlukan korban yang tidak sedikit.
Ada orang (awak kapal itu) yang akhirnya meninggal, ada beberapa lagi yang
kehilangan ingatan. Tetapi ada juga yang membawa akibat baik. Yaitu ada orang
yang indera keenamnya bertambah tajam. Yang lucunya, beberapa orang masih
membawa akibat percobaan itu, yaitu kadang-kadang dengan sendirinya lenyap dan
muncul lagi, baik di rumah lebih-lebih bila dijalan/dimasyarakat dapat
mengejutkan orang yang melihatnya.
Percobaan
Philadelpia ini sebenarnya sangat dirahasiakan. Dengan percobaan ini sekaligus
diketemukan sebab-sebab kecelakaan di Segitiga Bermuda dan pembuktian teori
Einstein “Unified Field” ternyata benar. Einstein sendiri belum pernah mencoba,
karena ia telah meninggal dunia. Teori ini entah sengaja atau tidak telah
terbukti, sehingga para ilmuwan tidak lagi meragukan. percobaan ini
mengingatkan kita pada piring terbang yang menghilang bila sedang terbang.
Inipun antara lain disebabkan adanya medan magnetik yang berasal dari piring terbang
itu, tentunya tanpa membawa akibat apa-apa bagi awaknya.
Dikaji dari: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8773.0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar